DIVERSIFIKASI PRODUK OLAHAN DAGING KELINCI


DIVERSIFIKASI PRODUK OLAHAN DAGING KELINCI

Oleh : Ir. WEHANDAKA PANCAPALAGA. MM,M.Kes, Animal Husbandry And Fishery Faculty

Widya Karya Nasional Pangan dan Gizi IV di Jakarta menargetkan konsumsi protein sebesar 50 gram per kapita per hari. Salah satu cara untuk meningkatkan konsumsi daging dibutuhkan diversifikasi produk olahan daging yang harganya murah dan terjangkau masyarakat.
Daging kelinci dapat menjadi makanan alternatif yang relatif mudah diperoleh, namun sayangnya daging kelinci belum popular padahal kualitas gizinya tidak kalah mutunya dengan daging lain, selain itu rendahnya kolesterol dan natrium membuat daging kelinci sangat dianjurkan sebagai makanan untuk pasien penyakit jantung, usia lanjut dan mereka yang bermasalah dengan kelebihan berat badan ( Yono Raharjo , 1999).
Selain itu daging kelinci berserat halus dan warna sedikit pucat sehingga dapat dikelompokkan dalam golongan daging bewarna putih seperti daging ayam, kadar lemaknya rendah dan glikogen tinggi. Keuntungan lainnya tulangnya tipis, dagingnya halus dan seratnya pendek pendek sehingga mudah untuk dikunyah.
Melihat kelebihan daging kelinci yang cukup besar, maka produk olahan daging kelinci perlu dikembangkan. Salah satu cara mengenalkan daging kelinci kepada masyarakat adalah dengan mengolah daging kelinci kedalam beberapa produk makanan seperti sosis , bakso, nugget. Namun permasalahan yang umum dihadapi dalam pengembangan olahan daging kelinci adalah kurang popularnya daging kelinci sebagai makanan berprotein dan keengganan masyarakat untuk mengkonsumsi daging kelinci salah satunya alasan cita rasa, oleh karena itulah untuk meningkatkan kesukaan konsumen akan olahan daging kelinci maka dapat ditambahkan flavor, dimana flavor ini akan meningkatkan rasa dan aroma olahan daging kelinci. Deskripsi Alternatif :

Widya Karya Nasional Pangan dan Gizi IV di Jakarta menargetkan konsumsi protein sebesar 50 gram per kapita per hari. Salah satu cara untuk meningkatkan konsumsi daging dibutuhkan diversifikasi produk olahan daging yang harganya murah dan terjangkau masyarakat.
Daging kelinci dapat menjadi makanan alternatif yang relatif mudah diperoleh, namun sayangnya daging kelinci belum popular padahal kualitas gizinya tidak kalah mutunya dengan daging lain, selain itu rendahnya kolesterol dan natrium membuat daging kelinci sangat dianjurkan sebagai makanan untuk pasien penyakit jantung, usia lanjut dan mereka yang bermasalah dengan kelebihan berat badan ( Yono Raharjo , 1999).
Selain itu daging kelinci berserat halus dan warna sedikit pucat sehingga dapat dikelompokkan dalam golongan daging bewarna putih seperti daging ayam, kadar lemaknya rendah dan glikogen tinggi. Keuntungan lainnya tulangnya tipis, dagingnya halus dan seratnya pendek pendek sehingga mudah untuk dikunyah.
Melihat kelebihan daging kelinci yang cukup besar, maka produk olahan daging kelinci perlu dikembangkan. Salah satu cara mengenalkan daging kelinci kepada masyarakat adalah dengan mengolah daging kelinci kedalam beberapa produk makanan seperti sosis , bakso, nugget. Namun permasalahan yang umum dihadapi dalam pengembangan olahan daging kelinci adalah kurang popularnya daging kelinci sebagai makanan berprotein dan keengganan masyarakat untuk mengkonsumsi daging kelinci salah satunya alasan cita rasa, oleh karena itulah untuk meningkatkan kesukaan konsumen akan olahan daging kelinci maka dapat ditambahkan flavor, dimana flavor ini akan meningkatkan rasa dan aroma olahan daging kelinci. Copyrights : Research Centre Muhammadiyah University Of Malang.

0 komentar:

Posting Komentar

 

light of dream Copyright © 2009 Flower Garden is Designed by Ipietoon for Tadpole's Notez Flower Image by Dapino