Penghianatan pacar



Siapapun anda pasti tak ingin dikhianatai oleh orang tercinta bukan?baik itu pacar,teman dekat,istri.memang ini bukan perkara mudah,karena sering kali berujung dengan keadaan yang tidak enak yang membuat kita geram,dendam,sedih,lesu, seakan hidup tak berguna lagi dan sekelumit perasaan yang mungkin beraneka ragam. saya pun pernah merasakan hal tersebut...hehehe..apalagi waktu itu saya pun masih bau kencur..berarti sekarang sudah tua ya?hehehe..ya belum juga sih.karena pada saat itu saya belum tau ilmunya atau jurusnya.wah sudah kaya jawara atau pesilat aja ya. nah sekarang keadaannya berbeda,ceritanya begini : dengarkan dan rasakan baik-baik ya..ok.saya mempunyai seorang karyawan yang berinisial S, nah sudah hampir 1 bln ini dia selalu terlihat murung, dan sering kali menangis.cuma selalu ditutup-tutupi ketika saya tanya. Namun karena saya merasa iba dan dengan niat ingin membantu saya korek2 terus.akhirnya terungkaplah bahwa ternyata cinta monyetnya telah dikhianati oleh sang pacar :) dan parahnya lagi bukan sekedar selingkuh biasa,tapi sudah ngasih DP wanita selingkuhannya itu!!waduhhhh...saya aja yang mendengar lumayan geram..hahaha.apalagi yang merasakan ya.hmmm..namun dengan bekal pelajaran dan pengetahuan yang pernah dapatkan maka dengan niat yang baik untuk membantu maka saya tawarkan untuk terapi melepaskan emosi yang terpendam.dan S pun menyetujuinya,ya iyalah secara dikhianatai gitu loh..heu..heu..saya memulainya dengan segelas air putih hangat untuk dia minum agar perdaran darahnya lancar.kemudian saya lanjutkan dengan apa yang dikenal dengan SEFT, yang dikembangkan oleh ahmad faiz. SEFT itu kepanjangan dari Spiritual Emotional Freedom tekhnik atau mudahnya disebut tekhnik pelepasan emosi yang mengikhlaskan keadaannya hanya kepada sang khalik..Allah SWT.dalam 3 kali putaran saya sudahi. dengan maskud apa ada perasaan atau keadaan yang berbeda.kemudian saya tanya dan S pun menjawab lebih enak perasaannya. namun karena saya ingin lebih mengetahui apa yang menjadi permasalahannya maka saya memasuki gerbang alam bawah sadarnya. tentu bukan tekhnik SEFT lagi yang saya gunakan, namun sudah masuk ke Hypnoterapi.singkat cerita S lebih kecewa dengan masa kehidupan yang dilalui dengan W (X pacar S) yang sudah berlangsung selama 3 tahun, ketimbang menghamili anak orang. disana saya proyeksikan S untuk berbicara face to face dengan W. setelah sesi berakhir S pun tersenyum bahagia.dia bilang plong..saya pun berucap Alhamdulillah....ini adalah cerita sebenarnya yang dialami oleh karyawan saya. Omong-omong saya juga dalam tahap belajar hypno lho... tapi untuk lebih afdol lebih baik hubungi Mas Andri hakim.saya pun masih jauhhhh dari seorang hypnoterapi.saya hanya mempraktekan dan hitung2 mencoba apa yang diajarkan di level 1 dan apa yang ada di buku karangan Mas Andri Hakim. mau lanjut sampai level 4 belum ada modal Mas..hehe. Berminat belajar hypnoterapi ??? kunjungi website beliau Di www.wisdomhypnotherapy.com.

manisnya hidup





“Habis manis, sepah dibuang,” betapa pandainya para sepuh kita membuat perumpamaan. Orang-orang yang dinilai sudah tidak berguna lagi disisihkan begitu saja. Kadang kita marah, kalau diperlakukan seperti sepah. Padahal, kita juga akan membuang sepah itu jika sudah tidak ada lagi rasa manisnya. Ini soal siapa pelaku dan siapa korbannya saja. Kita tidak suka jadi korban, itu saja. Bukankah kita juga tidak ingin menyimpan sepah dirumah? Wajar jika sepah itu dibuang. Yang tidak wajar adalah yang belum menjadi sepah sudah dibuang. Juga tidak wajar jika kita sudah menjadi sepah, tetapi menuntut orang lain untuk terus menerus menikmati rasa manis yang sudah tidak kita miliki lagi. Ngomong-ngomong, ‘sepah’ itu apa sih?

Meski bukan daerah penghasil gula, namun di rumah masa kecil saya terdapat rumpun-rumpun pohon tebu. Kami menggunakan parang untuk memotong batangnya, lalu mengupas kulitnya. Kemudian memotong batang tebu itu menjadi seukuran jari-jari telunjuk. Setelah itu? Kami mengungahnya. Rasa manis memenuhi mulut kami. Lalu tiba saatnya dimana kunyahan itu hanya menyisakan rasa tawar saja. Di mulut kami sekarang hanya tertinggal ampas. Kami meludahkan ampas itu ke tanah. Benda tak berdaya diatas tanah itulah yang kita sebut sebagai sepah. Habis manis, sepah dibuang. Memangnya harus diapakan lagi sepah itu jika tidak dibuang? Kita sering menggambarkan hidup yang sudah tidak berguna sebagai sepah. Kita sadar jika sudah tidak berguna, tetapi masih ngotot untuk tidak dibuang. Itu mengindikasikan bahwa ini adalah saatnya untuk mengubah paradigma tentang hidup. Bagi Anda yang tertarik menemani saya belajar memperbaiki paradigma hidup itu; saya ajak untuk memulainya dengan memahami 5 sudut pandang Natural Intelligence berikut ini:
1. Jadilah pemanis kehidupan.

Disekitar kita begitu banyak orang yang suka minum kopi. Tetapi, saya hampir tidak pernah mengenal orang yang minum kopi tanpa gula. Bahkan sekalipun kita menyebutnya ‘kopi pahit’, ternyata ya menggunakan gula juga. Mengapa gula selalu ada dalam setiap cangkir kopi yang disajikan? Karena gula membuat rasa pahit pada kopi terasa menjadi manis. Anda yang mengetahui rasa asli kopi tentu tahu jika sebenarnya kopi itu mirip arang. Karbon yang tersisa dari benda hangus. Makanya rasanya tidak benar-benar enak. Tetapi, ketika kedalam seduhan kopi pahit itu kita bubuhkan gula; tiba-tiba saja kita menikmatinya. Bahkan menjadikannya sebagai minuman favorit. Bayangkan jika kita bisa membuat rasa pahit kehidupan menjadi terasa manis. Tentunya kita tidak akan lagi harus disiksa oleh rasa pahit itu. Bahkan boleh jadi, kita menjadi penikmat rasa pahit itu. Kita bisa menari dalam deraan tantangan dan rintangan. Kita masih bisa tersenyum ditengah terpaan angin cobaan. Dan kita masih bisa bersyukur meski tengah berada dalam pahit getirnya cobaan hidup. Semoga kita bisa menjadi pribadi yang mampu memaniskan kehidupan.
2. Jadilah pribadi yang manis, maka pasti selalu dikerubuti.

Ditempat tidur saya tiba-tiba saja banyak sekali semut. Setelah diperiksa, ternyata ada sisa-sisa gula dari kue kering yang kami makan bersama anak-anak. Ternyata benar; ada gula, ada semut. Para semut tidak lagi memperdulikan lokasi dan situasi. Dimana ada gula, kesitulah mereka berbondong beriringan. Ini tidak hanya benar bagi para semut. Coba saja perhatikan orang-orang yang bisa memberi manfaat bagi lingkungannya. Para dermawan, selalu dikerubungi oleh para pengikut setianya. Para alim ulama dan orang-orang berilmu, selalu menjadi rujukan para pencari pencerahan. Siapapun yang bisa memberi manfaat kepada orang lain, bisa dipastikan selalu dibutuhkan oleh mereka. Kita? Sesekali orang lain itu mbok ya membutuhkan kita gitu loh. Tapi mengapa yang terjadi malah sebaliknya ya? Mereka malah mengira seolah kita ini tidak ada. Sekalipun kita sudah menyodor-nyodorkan wajah kita. Tetap saja masih tidak mereka lihat. Sudah beriklan, bahkan. Tapi juga tidak ditanggapi. Barangkali, karena kita belum bisa menjadi pribadi yang manis bagi mereka. Karena sudah menjadi fitrah manusia untuk mengerubuti segala sesuatu yang terasa manis.seperti saya
J
3. Tetaplah manis, maka sepahmu tidak pernah dibuang.

Mari berhenti untuk marah atau kecewa jika orang lain membuang kita karena mereka menilai kita sudah menjadi sepah. Mereka tidak salah. Kitalah yang harus berpikir bagaimana caranya supaya tidak menjadi sepah. Sebab jika kita masih tetap memiliki rasa manis itu, mereka tidak akan membuang kita, percayalah. Saya mengenal seorang eksekutif senior yang mumpuni. Setelah memasuki masa pensiun dari jabatanya yang tinggi, saya pikir beliau akan menjadi seperti ‘tebu-tebu’ yang lainnya. Ternyata saya keliru. Perusahaan kemudian memperpanjang masa kerjanya dengan system kontrak. Lalu beliau berpindah ke perusahaan lain. Lalu beliau ditarik lagi oleh perusahaan lainnya. Bagi saya, beliau inilah salah satu living legend mereka yang tidak pernah membiarkan dirinya ‘kehilangan rasa manis’. Meski usianya sudah jauh melampaui masa pensiun, beliau tetap manis. Rasa manis yang masih tetap lestari didalam dirinya itulah yang menjadikan beliau tetap menjadi rebutan perusahaan-perusahaan besar. Jadi jika kita tidak ingin menjadi sepah yang dibuang, maka kita harus memastikan bahwa kita tetap menjadi pribadi yang manis.
4. Nikmatilah rasa manis secukupnya, tidak berlebihan.

Sekarang, cobalah ambil sesendok gula terbaik yang Anda miliki. Lalu suapkan sesendok gula itu kedalam mulut Anda, dan kunyahlah. Apakah Anda masih menikmati rasa manisnya? Pada dasarnya, semua orang menyukai rasa manis. Namun, tak seorang pun bisa melahapnya terlalu banyak. Kita semua mendambakan manisnya kehidupan. Dan kita sering terlalu serakah untuk merengkuhnya sendirian. Bahkan gula pun mengajari kita bahwa terlalu banyak rasa manis membuat kepala kita pusing, bahkan kita bisa mengalami sindrom toleransi insulin. Sungguh keliru jika kita mengira hidup yang manis itu adalah yang semuanya serba indah. Tidak. Justru hidup yang terlalu indah cenderung menjadikan kita pribadi yang serakah. Semacam sindrom toleransi insulin kehidupan. Tidak peduli betapa banyak insulin yang diproduksi dalam tubuh Anda, gula akan tetap menumpuk dalam darah Anda. Tahukah Anda apa yang terjadi ketika dalam darah kita terdapat lebih banyak gula dari yang seharusnya? Hmmmh, Anda tentu paham yang saya maksudkan. Bahkan rasa manis kehidupan yang terlalu banyak pun bisa membahayakan kehidupan diri Anda sendiri. Maka nikmatilah rasa manisnya kehidupan, namun tidak perlu berlebihan.
5. Semanis apapun kita, tidak bisa lepas dari fitrah.

Sepah di kebun tebu kami jumlahnya tidak terlalu melimpah. Namun jika dibiarkan tetap saja menjadi sampah. Kami punya banyak pilihan untuk memperlakukannya. Jika kami membuangnya ke kolong kandang domba, maka sepah itu akan menambah nutrisi pada pupuk kandang yang kami dapatkan. Jika kami membuangnya ke kolam ikan, maka dia akan menjadi tempat tumbuhnya plankton dan jentik-jentik makanan penggemuk ikan. Jadi, apanya yang terbuang dari seonggok sepah? Tidak ada. Sepah benar-benar menyadari bahwa dia tidak bisa melawan fitrah. Semua orang yang pernah muda akan menjadi tua. Semua yang gagah perkasa akan menjadi tak berdaya. Semua yang kuat menjadi lemah. Itulah fitrah. Tetapi mari sekali lagi kita lihat sang sepah. Bahkan setelah masuk tempat sampah, dia tetap saja menjadi anugerah. Jika kita ikut mengimani konsepsi hidup setelah mati, maka kita lebih beruntung lagi. Karena dengan keyakinan itu kita kita bisa berharap memetik buah manis tabungan kebaikan yang pernah kita lakukan semasa hidup. Kita boleh berharap itu, karena iman kita mengajarkan bahwa setiap amal baik yang pernah kita lakukan atas nama Tuhan, akan membuahkan imbalan yang sepadan. Beruntunglah kita yang percaya, karena setidak-tidaknya kita memiliki harapan; bahwa fitrah kita adalah untuk mempersiapkan tempat pulang alam keabadian.zakat,infaq dan sedekah yuk…
J
Tidak perlu lagi untuk merasa kecewa karena telah dihempaskan oleh lingkungan yang Anda harapkan memberikan penerimaan. Mungkin mereka benar telah menghempaskan kita karena kita belum bisa memberi rasa manis yang mereka butuhkan. Mungkin juga mereka keliru karena tidak bisa menghargai rasa manis yang kita miliki. Tetapi, bukan itu yang perlu menjadi fokus perhatian kita sekarang. Cukuplah untuk selalu memikirkan, bagaimana caranya agar kita bisa memberikan lebih banyak lagi rasa manis? Karena dengan rasa manis yang kita tebarkan, kita tidak perlu meneriaki para semut untuk mengerubuti. Insya Allah, cepat atau lambat; mereka akan datang sendiri.

Keseimbangan Antara Penghidupan dan Kehidupan



Ketika seseorang tengah berjuang untuk mendapatkan nafkahnya, kita biasa menyebutnya ‘sedang mencari penghidupan’. Sedangkan ketika seseorang memberi nilai kepada dunia dengan apa yang bisa dilakukannya, maka kita menyebutnya; ‘berkontribusi kepada kehidupan’. Hal ini menunjukkan bahwa meskipun mirip, namun antara ‘penghidupan’ dan ‘kehidupan’ itu terdapat perbedaan yang signifikan. Albert Schweitzer menggambarkannya dalam sebuah kalimat yang indah; “We make a living by what we get, but we make a life by what we give”. Kita memperoleh penghidupan dengan apa yang kita dapatkan, namun kita membangun kehidupan dengan apa yang kita berikan. Dalam nasihat itu ada sebuah isyarat untuk terus gigih berusaha agar mendapatkan nafkah yang layak. Namun pada saat yang sama, kita diingatkan untuk berkontribusi kepada orang lain. Mengapa? Karena nilai hidup kita tidak semata-mata ditentukan oleh pendapatan kita, melainkan oleh kontribusi kita.

Mana yang harus didahulukan; penghidupan ataukah kehidupan? Idealnya, keduanya bisa berjalan saling beriringan. Namun, hal itu bukan soal yang mudah. Kebutuhan nafkah sering menempatkan saya pada situasi dimana ‘mendapatkan’ sesuatu harus menjadi prioritas sehingga ‘memberikan’ sesuatu sering terabaikan. Awalnya saya percaya bahwa ‘nanti kalau saya sudah sukses’ maka saya akan bisa ‘memberi atau melakukan sesuatu’ untuk orang lain. Namun, kenyataannya saya tidak pernah sampai kepada titik yang bernama ‘nanti’ itu. Hal itu berlangsung terus sampai saya menemukan bahwa kita bisa berkontribusi melalui hal-hal yang paling sederhana.

Utk memulainya kita mempraktekkan 5 pemahaman


1.Berkontribusi tidak selalu berupa materi
Selama masih mengira bahwa berkontribusi harus selalu dengan materi maka seseorang akan selalu dihadapkan kepada perbenturan antara kebutuhan keluarganya dengan ‘panggilan hati’. Oleh sebab itu, wacana kontribusi sering menjadi seperti hak istimewa orang-orang yang memiliki kelapangan harta. Jika untuk memenuhi keperluan biaya sekolah anak saya saja masih harus pusing tujuh keliling, bagaimana saya bisa melakukan sesuatu bagi orang lain? Untungnya, guru kehidupan saya mengingatkan bahwa memberi tidak harus selalu berupa materi. “Jika Engkau punya tenaga, maka tenagamu adalah sumberdaya utama dalam berkontribusi,” begitu nasihatnya. Mungkin dengan waktu, atau ilmu yang Engkau miliki. Mungkin dengan sekedar sebuah kalimat penyemangat. Atau, bahkan sekedar dengan senyum yang menyenangkan hati orang-orang yang melihatmu. Ada banyak cara untuk berkontribusi. Dan semuanya itu, tidak harus berupa materi.

2.Menemukan misi hidup
Kita sering melihat orang-orang yang tanpa lelah terus berkontribusi kepada kehidupan orang lain. Sekalipun untuk itu mereka harus berbagi energy dan usaha. Bahkan disaat hidupnya sendiri sedang ‘tidak terlampau indah’, mereka terus gigih untuk membuat hidupnya berarti. Mengapa begitu? Seseorang mengajarkan sebuah jawaban yang membuat hati saya terpana. “Misi hidup,” katanya. Yakinlah bahwa kehadiran kita di muka bumi bukanlah tanpa misi. Sayangnya, kita sering lupa atas misi yang kita emban itu sehingga kita terlena dalam jibaku perjuangan mempertahankan hidup. Akhirnya kita tenggelam dalam kesibukan mencari penghidupan. Suatu hari, seseorang bertanya kepada saya “Apa misi hidupmu Nak?” Saya tidak dapat menjawabnya. “Temukan itu didalam hatimu,” katanya. “Tanpa itu, Engkau tidak akan pernah menjadi rahmatan lil’alamin”

3.Hidup bukan sekedar soal duniawi
Kita sudah sejak lama percaya akan adanya kehidupan setelah kematian. Jika hal itu benar, maka setiap tindakan kita selama hidup di dunia menjadi patokan seberapa baiknya kualitas kehidupan kita dialam setelah kematian. Semakin banyak kontribusi yang kita berikan semasa hidup, semakin baik pula apa yang bisa kita dapatkan di dunia baru yang kelak akan kita huni. Jika kontribusi kita hanya sedikit, barangkali hanya sedikit juga apa yang akan kita dapat. Lantas, bagaimana jadinya kehidupan kita nanti jika kita tidak berkontribusi sama sekali? Pantaslah jika guru kehidupan saya selalu mengingatkan bahwa;”sebaik-baiknya manusia adalah dia yang paling banyak memberi manfaat bagi orang lain.” Beliau mengingatkan agar tidak terlalu sering terjebak untuk mengurusi kepentingan-kepentingan pribadi semata. Apalagi sampai terjebak dalam ego yang menutupi hati sehingga sangat sulit untuk dimasuki panggilan-panggilan suci. Padalah, hidup bukan sekedar soal duniawi.

4.Bertemanlah dengan orang-orang yang positif
Hidup adalah pertanda masih adanya energy didalam diri kita. Sedangkan energy didalam setiap individu merupakan perpaduan antara energy positif dan energy negatif. Maka wajar jika bentuk aliran energy didalam diri kita sangat dipengaruhi oleh bentuk energy yang ada di sekitar kita. Sangat sulit untuk menjadi positif jika kita dikelilingi oleh orang-orang yang bersikap negatif, misalnya. Atau sebaliknya, saat berinteraksi dengan orang-orang yang bersikap dan bertindak secara positif, kita jadi lebih mudah untuk melakukan hal-hal yang positif. Hal itu pasti terjadi baik secara terpaksa maupun sukarela. Di lingkungan orang-orang positif kita akan ikut ‘terbawa arus’ positif. Jadi jika ingin ‘merasa ringan hati’ saat melakukan hal-hal yang positif, maka sebaiknya kita memperbanyak teman yang bersikap positif.

5.Memberi ruang kepada orang-orang yang berkontribusi
Meskipun kita percaya bahwa cara untuk berkontribusi itu begitu banyaknya, tetapi tidak berarti kita bisa ikut berkontribusi. Boleh jadi karena kondisi tidak memungkinkan. Atau mungkin karena kita tidak ingin berkontribusi saja. Bagaimana pun juga kita adalah tuan bagi kehidupan kita sendiri sehingga kita berhak untuk menentukan apapun yang ‘kita lakukan’ atau ‘tidak kita lakukan’. Namun, kebebasan itu juga berarti bahwa kita tidak memiliki hak untuk menghalangi orang lain yang hendak berkontribusi untuk kehidupan dunia yang lebih baik. Artinya, bersamaan dengan kewenangan kita untuk menentukan pilihan hidup kita sendiri terselip sebuah kewajiban untuk menghargai aspirasi orang lain untuk berkontribusi. Maka sudah sepatutnya kita memberi ruang kepada orang-orang yang berkontribusi, bukan? Sebentar dulu. Jika Anda memberi ruang kepada orang-orang yang hendak berkontribusi; maka sesungguhnya Anda pun sudah berkontribusi lho.

Atasi Fobia dan Trauma dengan Hipnoterapi





Atasi Fobia dan Trauma dengan Hipnoterapi
October 03, 2010 admin

Fobia berasal dari kata phobos (Yunani) yang berarti “ketakutan”. Fobia adalah suatu ketakutan yang tidak normal dan tidak beralasan terhadap suatu obyek atau situasi tertentu. Fobia sebenarnya merupakan hal yang wajar-wajar saja. Artinya fobia janganlah disamakan dengan penyakit.

Secara umum para ahli membagi fobia menjadi tiga kategori, yakni :

a. Agoraphobia (takut berada di tempat umum);

b. Fobia sosial (takut atau menghindari situasi sosial);

c. Fobia yang spesifik, yaitu ketakutan yang irasional terhadap suatu obyek atau situasi.

Saat individu mengalami fobia, biasanya muncul rasa cemas atau panik, namun tanpa dasar yang jelas. Sedangkan pada ciri ciri yang dirasakan seperti :

* fisik gemetar,
* jantung berdebar-debar,
* terkadang disertai nafas yang tersengal-sengal.

Fobia terbentuk oleh sebuah pengalaman buruk yang sangat ekstrim ataupun rentetan peristiwa yang sangat menakutkan (traumatik) dimasa lalu.

Rentang waktu terbentuknya Fobia dapat dimulai sejak kanak kanak seperti trauma kelahiran hingga dewasa seperti trauma naik pesawat.

Pada kebanyakan orang, fobia tidak dianggap hal yang menakutkan atau sangat mengganggu dirinya, ini dikarenakan terdapat beberapa jenis fobia yang memang mudah dihindari seperti :

* fobia ular,
* kalajengking,
* cacing, dll.

Lebih dari 10% dari orang di dunia ini mengalami fobia sederhana pada suatu waktu. Namun, apabila fobia tersebut sangat erat hubungannya dengan performa/kinerja seseorang seperti fobia naik pesawat, lift, ketinggian, dll hal tersebut sangat menganggu kinerja individu yang bersangkutan serta dapat menghambat karir dan kehidupannya

Dapat dibayangkan apabila seorang pengusaha yang harus melakukan negosiasi kepada rekan bisnisnya di luar negeri mengalami fobia takut pesawat, maka ia sangat tersiksa dengan fobia yang melanda dirinya.

Hal tersebut sebenarnya terjadi karena “pikiran kita sangat berpikir secara kreatif terhadap sebuah momen atau kejadian tertentu”, melalui “daya imaginasi“, “persepsi” dan “ilusi pikiran”. Biasanya fobia tersebut muncul setelah mengalami sebuah “traumatik”. Inilah mengapa terjadi sebuah ketakutan yang tidak beralasan.

Untungnya, hipnoterapi memberikan teknik penyembuhan yang sangat efektif untuk masalah-masalah fobia tersebut. Hal ini dikarenakan hipnoterapi menawarkan sebuah teknik relaksasi sebagai lawan atau kebalikan dari ketakutan berlebih tersebut. Ketika seseorang melakukan teknik relaksasi maka ia belajar bagaimana merespon sebuah obyek atau situasi yang ditakutinya tersebut.

Prosedur hipnoterapi untuk mengatasi fobia bekerja dengan cara :

a. Memisahkan stimulus (pemicu objek) dari respon emosionalnya;

b. Mengenali dan memahami kronologis stimulus (pemicu objek);

c. Melakukan “updating”/menginformasikan ulang pikiran dengan hal yang lebih baru dan lebih realitis untuk direspons.

Mau tau tentang hipnotherapy dan berbagai langkah melakukannya kepada orang tercinta Anda?

hub : 08176624409/02168533586

Salam Wisdom Hypnotherapy

I LOVE U FOREVER




I LOVE YOU FOREVER

Tit.. tiit ? "I love u". Setiap pagi aku menerima SMS bernada seperti itu. Atau terkadang berupa gambar yang melambangkan cinta. Bukan siapa-siapa, karena wanita yang rajin tak pernah absen mengirimiku ungkapan cinta itu tak lain adalah istriku sendiri. Kemarin kuberitahu dia bahwa tindakannya itu memalukan, untuk sebuah keluarga yang sudah memiliki dua anak, tidak usahlah 'cinta-cinta-an' seperti halnya orang pacaran atau pengantin baru saja. Tapi ia tidak menggubrisnya, bahkan ia semakin sering dengan menambah rutinitas itu pada setiap sorenya.

Enam setengah bulan lalu, malah dia melakukan satu seremoni yang bagiku hanyalah buang-buang uang saja dan tak selayaknya ia melakukan itu. Malam itu sesampainya aku di rumah, kudapati rumahku hanya diterangi oleh lampu yang remang-remang. Rupanya istriku mengganti lampu ruangan makan kami, agar terkesan lebih romantis, katanya. Sementara dua anakku sudah terlelap menikmati mimpinya, kulihat beberapa batang lilin menyala diatas meja makan yang diatasnya sudah tersedia hidangan penuh selera yang menjadi kesukaanku. Dengan gaun malamnya, ia terlihat begitu cantik. Aku baru ingat, hari itu adalah ulang tahun ketiga pernikahan kami. Bahkan satu bulan sebelumnya, ia mengajakku keluar bersama anak-anak. Kami makan di sebuah restoran yang cukup bagus. Ia yang membayar semuanya, katanya. Pikirku, dari mana ia mendapatkan uang, toh ia tak bekerja. Akhirnya kuketahui itu uang yang ia sisihkan dari jatah bulanan yang kuberikan. Hanya saja bagiku, sekedar merayakan ulang tahunku tidak perlu repot-repot dan mahal seperti ini. Cukup dengan membeli makanan di pasar dan dimakan bersama-sama, selesai, yang penting kita bersyukur kepada-Nya bahwa kita masih diberikan kekuatan dan kesabaran dalam mengemban amanah-Nya sampai usia kita bertambah hari itu.

Yang kuheran, malam sebelumnya tepat pukul 00.01 WIB ketika detik pertama pada tanggal kelahiranku, sebuah kecupan hangat mendarat di keningku. Kubuka perlahan mataku dan kudapatkan senyumannya yang manis. Malam itu ia menghadiahiku sebuah jam tangan yang didalam bungkus kadonya terdapat sebuah kartu ucapan bertuliskan: "Take My Heart In Your Arm".

O ya, sekedar memberitahu, handphone yang kupakai sekarang ini adalah handphone hadiah darinya pada saat ulangtahun pernikahanku enam setengah bulan yang lalu itu. Aku sempat menolaknya, karena handphone-ku sebelumnya juga masih bagus. Dengan sedikit senyum ia menghulurkan sebungkus kado cantik itu. Didalamnya, kutemukan kembali sebuah kartu bertuliskan sebuah pesan (harap) singkat: "Keep In Touch, Please?". Lucunya, aku lupa bertanya, bagaimana cara ia mendapatkan barang semahal itu. Ah mungkin karena aku sedang terkagum-kagum saja kepada istriku itu, yang membuat aku lupa.

SMS terakhir yang aku terima pagi ini, masih sama isinya. Namun entah kenapa hari ini aku menitikkan air mata. Kuperhatikan kembali rangkaian kata-kata dalam pesan itu, padahal setiap hari aku membacanya. I-L-O-V-E-U. kuperhatikan satu persatu huruf yang terangkai singkat itu, namun titik air dari mataku semakin bertambah. Aku jadi teringat dengan handphone hadiah darinya, teringat dengan makan malam istimewa nan romantis saat ulang tahun pernikahanku enam setengah bulan yang lalu, jam tangan hadiah darinya saat ulangtahunku, semua perhatian, cinta dan kasih sayangnya kepadaku. Ooh ?

Tiba-tiba mataku menatap lingkaran merah di satu tanggal pada kalender mejaku. Disitu tertulis, "Ultah istriku". Ya Allah? aku hampir saja melupakannya kalau besok adalah hari ulang tahunnya. Sementara hari sudah sore, aku bingung harus menyiapkan hadiah apa untuknya, padahal uangku sudah habis, tak mungkinlah jika aku meminta kepadanya untuk membeli hadiah untuknya, jelas nggak surprise.

Akhirnya, aku nekat menelepon beberapa teman dan karibku, atau siapapun yang bisa kupinjam uangnya. Aku ingin memberinya sesuatu. Namun, apa daya, tak satupun dari mereka bisa meminjamkannya karena memang selain mendadak, bukan tanggal yang tepat bagi siapapun untuk meminjam uang di tanggal tua. Aku lemas, hari sudah terlalu malam bagiku untuk mengetuk pintu orang kesekian untuk kupinjami uangnya. Lagipula toko-toko mulai tutup, kalaupun aku mendapatkan uangnya, sudah terlambat untuk membeli sesuatu. Langkahku gontai, aku malu jika pulang tak membawa apa-apa. Aku menyesal, rupanya kesibukan dan sifat egoisku yang selama ini menutupi semua perhatian dan cinta yang diberikannya, hingga tak sekalipun aku membalasnya. Sambil berjalan, lalu terbetik sebuah ide kecil dibenakku? Aku pulang, kudapati rumahku sudah sepi, istri dan kedua anakku sudah terlelap. Aku tak ingin membangunkan mereka. Belum juga mataku merapat karena masih membayangkan betapa menyesalnya aku yang telah mengabaikan perhatian dan kasih sayangnya selama ini, bahkan tak sepatah kata 'terima kasih' pun aku ucapkan untuk semua cintanya itu.

Satu jam kemudian, istriku terbangun untuk menunaikan sholat malamnya. Biasanya ia membangunkan aku (atau sebaliknya jika aku bangun terlebih dulu) untuk sholat bersama. Namun ia tak segera, karena kuyakin matanya langsung menatap setangkai bunga mawar merah yang kuletakkan disamping bantal tidurnya. Sementara aku masih berpura-pura terlelap, namun mataku sesekali menangkap senyuman di bibirnya ketika ia membaca kertas kecil yang kuikatkan ditangkai bunga itu, "Maafkan abang dik, yang telah melupakan perhatian dan cinta adik. Bunga ini memang tidak akan mampu membalas semua yang telah adik berikan.. with love?"

Sahabat, berapapun usia pernikahan kita, tetaplah perbaharui cinta berdua dengan senantiasa memberikan perhatian dan kasih sayang. Sehingga kelak, cita-cita berdua sampai di surga-Nya bukanlah sekedar impian. Dengan cinta dan perhatian yang tulus kepada pasangan kita, segala cobaan, ujian seberat apapun akan mampu diatasi bersama, selamanya, tanpa harus berakhir dengan tangis dan penyesalan. Sehingga juga dengan itu, waktu yang kita punya tak habis terpakai untuk menyelesaikan semua persoalan, dan kita bisa lebih memfokuskan harap dan do'a semoga Allah tersenyum juga mencurahkan cinta-Nya karena kasih dan sayang setiap hamba kepada pasangannya.




Kekuatan terbesar seorang manusia tersimpan di dalam Jiwanya. Dibandingkan dengan kekuatan yang ada pada badan atau ototnya, Jiwa memiliki kekuatan yang jauh lebih menakjubkan. Dan secara lahiriah, kekuatan Jiwa itu ditampakkan lewat kekuatan otaknya.

Kalau diukur secara bertingkat, kekuatan otot adalah yang paling ‘kasar’ dan ‘lemah’ dibandingkan dengan potensi lain di dalam dirinya. Meskipun, fisik seseorang itu kekar dan kuat, ia akan kalah dengan kekuatan otak. Kekuatan otak adalah kekuatan Jiwa. Maka, yang lebih kuat, dibandingkan dengan kekuatan fisik adalah kekuatan Jiwa.

Kekuatan Jiwa memiliki berbagai dimensinya, yang akan kita bahas dalam bagian ini. Tetapi, kekuatan Jiwa bukanlah yang tertinggi dalam diri seorang manusia. Ia masih kalah dengan kekuatan Ruh. Ruh memiliki ‘kekuatan’ yang jauh lebih besar sebab ia adalah unsur Ketuhanan. Bukan unsur kemanusiaan.

Karena itu, dalam konteks pembahasan kita kali ini, saya tidak akan masuk terlalu dalam untuk mendiskusikan tentang Ruh. Ia adalah misteri terbesar dalam kehidupan manusia, yang kategorinya lebih cenderung kepada ‘unsur Keilahian’.

Manusia memiliki kekuatan dahsyat yang tersimpan di dalam jiwanya. Banyak cara untuk mengetahui kekuatan Jiwa. Sebagiannya telah kita singgung di depan, yaitu mengukur lewat karya-karya pemikiran seseorang. Mulai dari karya-karya seni dan sastra sampai pada teknologi mutakhir yang menakjubkan. Di situlah kita bakal mengetahui seberapa hebat kekuatan Jiwa yang ada di baliknya.

Namun, selain itu ada cara yang terkait dengan aktivitas kelistrikan otak, yang juga menggambarkan betapa hebatnya kekuatan Jiwa yang terpancar lewat gelombang otak seseorang.

Sebagaimana, saya singgung di depan, bahwa ternyata otak memiliki aktivitas elektromagnetik. Karena itu aktivitas otak bisa diukur kelistrikannya dengan menggunakan Electric Encephalo Graph (EEG) atau secara kemagnetan dengan menggunakan Magnetic Encephalo Graph (MEG).

Dua tahun terakhir ini perkembangan pemanfaatan gelombang elektromagnetik otak maju sangat pesat. Akhir tahun 2004 yang lalu, seorang peneliti di Wardsworth Centre, New York, Prof Jonathan Wolpaw, mengumumkan hasil penelitiannya yang sangat menarik tentang Brain Computer Interface (BCI).

Dia telah berhasil membuat alat yang bentuknya seperti topi helm. Topi ini berisi peralatan yang bisa menangkap sinyal-sinyal otak yang terpancar dari dalam batok kepala seseorang yang mengenakannya. Bahkan dalam skala yang lebih luas dibandingkan dengan yang dilakukan oleh peneliti di Cyberkinetics yang menanam chip di kulit otak, yang hanya bisa menangkap sinyal dari maksimal 150 saraf.

Topi itu memungkinkan untuk menangkap sinyal dari permukaan otak yang lebih luas. Sehingga bisa menggambarkan fungsi otak yang lebih komplet, termasuk bisa menerjemahkan fungsi-fungsi luhur seseorang. Di tahun-tahun mendatang kita akan menyaksikan betapa rahasia otak dan jiwa akan semakin terkuak secara lebih transparan.

Ini sebetulnya memberikan petunjuk kepada kita, bahwa otak kita berfungsi sebagai pemancar gelombang elektromagnetik. Dan, pancaran gelombang elektromagnetik itu dimiliki oleh manusia secara universal. Bahkan, bukan hanya pemancar, otak kita juga berfungsi sebagai receiver alias penerima gelombang elektromagnetik.

Selain lewat saraf-saraf sensorik seperti panca indera, otak kita sebenarnya bisa melakukan interaksi secara langsung lewat mekanisme radiasi elektromagnetik. Sebab, ia memang memiliki pemancar dan receiver. Persis seperti ketika kita ngobrol antar breaker, Orari. Cuma, tanpa peralatan. Langsung menggunakan ‘sirkuit otak’ secara alamiah.

Salah satu contoh yang paling nyata barangkali adalah telepati. Setiap kita sebenarnya bisa melatih diri untuk bisa berbicara secara telepati. Ini adalah cara, dimana seseorang bisa berbicara dengan orang lain tanpa menggunakan suara melainkan lewat gelombang otak. Orang awam mengatakan berbicara ‘dari hati ke hati’ artinya menggunakan bisikan hati, tanpa bersuara.

Bagaimanakah hal itu bisa terjadi? Sebenarnya sederhana saja. Semua itu bisa terjadi karena otak memiliki aktivitas elektromagnetik, yang terpancar secara radiatif keluar batok kepalanya. Bagaikan antena radio atau televisi. Dan, sekaligus bisa menerima getaran elektromagnetik dari orang lain. Dimanakah antena pemancar dan penerima itu berada? Pemancarnya ada di dalam batok kepala kita, sedangkan penerimanya berintegrasi dengan organ jantung.

Sebenarnya jantung adalah bagian dari sistem penerima (receiver) gelombang otak. Tapi, tidak berdiri sendiri. Sebagaimana juga indera yang lain.

Katakanlah mata, ia adalah bagian dari sistem saraf sensorik yang menuju ke otak. Tugas mata adalah menangkap getaran gelombang cahaya untuk diteruskan oleh sistem saraf penglihatan menuju pusat penglihatan di otak.

Demikian pula pendengaran, ia adalah bagian dari sistem saraf pendengaran yang juga berpusat di otak. Aroma yang tertangkap oleh ujung-ujung saraf penciuman dikirim sebagai sinyal-sinyal listrik menuju otak.

Demikian pula dengan jantung alias hati. Ia adalah bagian dari sistem ‘pemahaman’. Fungsi jantung, selain sebagai alat pompa darah, ia juga memiliki kepekaan terhadap penerimaan getaran gelombang elektro magnetik.

Karena itu, sistem kelistrikan jantung sangat terkait erat dengan aktivitas kelistrikan otak. Jika otak memberikan sinyal gembira, maka kelistrikan jantung akan ikut menyesuaikan, sehingga denyut jantung pun ikut ‘gembira’. Sebaliknya, jika otak mengirimkan sinyal kesedihan, denyut jantung akan ikut menggambarkan kesedihan.

Tapi, jantung memang tidak berdiri sendiri sebagai ‘sensor pemahaman’. Dia hanya berfungsi sebagai sensor penangkap getaran. Pusat pemahamannya tetap berada di otak. Jantung hanya menjadi salah satu simpul mekanisme elektromagnetik tersebut.

Tidak seperti sensor mata, atau telinga, atau hidung yang terhubung dengan serabut saraf menuju otak, sistem ‘jantung otak’ dalam konteks ‘sensor kefahaman’ ini terjalin lewat radiasi elektromagnetik.

Kelistrikan jantung yang bisa berfungsi secara otonom ikut memberikan gambaran tersebut. Di dalam jantung ada sekelompok sel yang bisa menghasilkan kelistrikan secara otomatis. Posisinya ada di atrium kanan jantung, dekat muara vena cava superior dan inferior. Sel-sel khusus yang bergetar secara otomatis dengan frekuensi 72 getaran per menit itu berfungsi sebagai pace maker, dan frekuensinya meningkat atau menurun secara otomatis seiring dengan kebutuhan pemompaan jantung.

Rangsangnya berasal dari luar saraf eksternal jantung. Ketika, kondisi tubuh membutuhkan aliran darah yang lebih banyak, denyut jantung akan meningkat, sesuai permintaan. Begitu pula sebaiknya, jika kondisi badan melemah, ia akan merangsang jantung untuk berdenyut lebih pelan.

Selain, kelistrikan otomatis itu, jantung ternyata juga memancarkan kemagnetan. Ini seperti yang terjadi di otak. Medan kemagnetan jantung besarnya sekitar 5 x 10 (-11) Tesla, atau sekitar 1/1 miliar kali medan magnet bumi.

Pengukuran kemagnetan jantung kini bisa dilakukan dengan menggunakan alat MCG (Magneto Cardio Graph). Pasiennya dimasukkan ke dalam ruang kedap medan magnet berlapis 5, lantas dilakukan pengukuran selama kurang dari 1 menit. Maka, terukurlah kemagnetan jantung seseorang.

Sedangkan kemagnetan otak besarnya hanya sekitar 10 (-13) Tesla, pada saat otak dalam kondisi ‘terjaga’, yaitu pada saat otak memancarkan gelombang alfa di frekuensi 8 – 13 Hz. Berarti sekitar seper lima ratus kemagnetan jantung. Itu terjadi saat seseorang dalam kondisi rileks.

Sayangnya, pengukuran kekuatan elektromagnetik otak dan jantung ini belum bisa menyibak rahasia yang ada di balik informasi di dalamnya. Yang terukur lewat alat-alat itu hanyalah kuat gelombang dan frekuensinya, tapi bukan ‘makna’ yang tersimpan di dalamnya. Padahal sebenarnya ‘energi makna’ jauh lebih dahsyat dibandingkan dengan energi elektromagnetik.

Kekuatan energi sebanding dengan tingkat kehalusan gelombangnya. Semakin tinggi frekuensi, semakin tinggi pula energi. Semakin kasar gelombang nya, semakin rendah pula energinya.

Contoh, energi mekanik adalah energi yang paling kasar. Maka, kekuatan yang dihasilkan oleh energi mekanik masih kalah dengan kekuatan yang dihasilkan energi listrik atau energi kimiawi. Tapi energi listrik atau kimiawi bakal kalah dengan energi atom atau nuklir. Sedangkan energi nuklir bisa kalah oleh energi ‘Makna’.

Energi ‘makna’ itulah yang tersimpan di dalam Al-Qur’an. Yang oleh Allah dikatakan bisa menghancurkan gunung. Bahkan orang mati pun dapat berbicara kembali karenanya, dengan seizin Allah. Itu difirmankanNya dalam beberapa ayatNya.

QS. Al Hasyr (59) : 21
Kalau sekiranya Kami menurunkan Al-Qur’an ini kepada sebuah gunung, pasti kamu akan melihatnya tunduk terpecah belah disebabkan takut kepada Allah. Dan perumpamaan-perumpamaan itu Kami buat untuk manusia supaya mereka berfikir.

QS. Ar Ra’d (13) : 31
Dan sekiranya ada suatu bacaan (kitab suci) yang dengan bacaan itu gunung-gunung dapat digoncangkan atau bumi jadi terbelah atau oleh karenanya orang-orang yang sudah mati dapat berbicara, (tentu Al-Qur’an itulah dia). Sebenarnya segala itu adalah kepunyaan Allah. Maka tidakkah orang-orang yang beriman itu mengetahui bahwa seandainya Allah menghendaki (semua manusia beriman), tentu Allah memberi petunjuk kepada manusia semuanya. Dan orang-orang yang kafir senantiasa ditimpa bencana disebabkan perbuatan mereka sendiri atau bencana itu terjadi dekat tempat kediaman mereka, sehingga datanglah janji Allah. Sesungguhnya Allah tidak menyalahi janji.

Dua ayat di atas menggambarkan betapa dahsyatnya energi makna yang terkandung di dalam Al-Qur’an. Energi yang bisa menghancurkan gunung atau mengidupkan orang mati. Secara tersirat Allah menggambarkan betapa Energi Makna itu lebih dahsyat dari energi kimiawi dan energi atomik, yang mengikat material penyusun gunung.

Sebagaimana kita ketahui, gunung tersusun dari atom-atom yang mengikatkan diri menjadi molekul, dan kemudian membentuk batu-batuan penyusun badan gunung. Ternyata energi ikat yang menyatukan atom dan molekul-molekul itu bisa tercerai-berai akibat Energi Makna yang dikenakan padanya.

Dalam diskusi yang dulu, saya pernah menjelaskan, bahwa manusia yang bergerak dengan kecepatan tinggi (mendekati kecepatan cahaya) badannya juga bisa tercerai berai menjadi atom-atom. Atau bahkan menjadi pertikel-partikel sub atomik. Ini disebabkan, energi ikat partikel-partikel itu kalah oleh energi yang timbul akibat kecepatan tersebut.

Dalam peristiwa yang berbeda, ‘Energi Suara’ juga bisa difokuskan untuk menghancurkan onggokan benda tertentu. Kalau ada suara dengan intensitas dan frekuensi yang dipusatkan kepada suatu benda, maka suatu ketika benda itu bisa hancur. Karena kekuatan ikatan molekul-molekulnya kalah oleh energi suara yang dihasilkan.

Secara tidak langsung, hal itu terbukti pada kejadian ‘sonic boom’ alias ‘bom suara’ Biasanya, terjadi ketika ada sebuah pesawat jet terbang sangat rendah. Jika di dekatnya ada rumah berkaca, maka seringkali terjadi kaca-kaca rumah itu hancur terkena getaran suara yang sangat keras dari mesin jet. Kaca-kaca itu hancur disebabkan oleh suara jet dengan intensitas sangat tinggi yang ‘menghantam’ kaca-kaca tersebut. Kejadian semacam sonic boom itu juga digambarkan oleh Allah di dalam Al-Qur’an, bahwa gelombang suara bisa memiliki energi besar yang bersifat menghancurkan, dan mematikan.

QS. Huud (11) : 67
Dan satu suara keras yang mengguntur menimpa orang-orang yang zalim itu, lalu mereka mati bergelimpangan di rumahnya.

QS. Huud (11) : 94
Dan tatkala datang azab Kami, Kami selamatkan Syu’aib dan orang-orang yang beriman bersama-sama dengan dia dengan rahmat dari Kami, dan orang-orang yang zalim dibinasakan oleh satu suara yang mengguntur, lalu jadilah mereka mati bergelimpangan di rumahnya.

QS. Al Hijr (15) : 83
Maka mereka dibinasakan oleh suara keras yang mengguntur di waktu pagi,

QS. Al Mu’minuun (23) : 41
Maka dimusnahkanlah mereka oleh suara yang mengguntur dengan hak dan Kami jadikan mereka (sebagai) sampah banjir maka kebinasaanlah bagi orang-orang yang zalim itu.

QS. Al Ankabuut (29) : 40
Maka masing-masing (mereka itu) Kami siksa disebabkan dosanya, maka di antara mereka ada yang Kami timpakan kepadanya hujan batu kerikil dan di antara mereka ada yang ditimpa suara keras yang mengguntur, dan di antara mereka ada yang Kami benamkan ke dalam bumi, dan di antara mereka ada yang Kami tenggelamkan, dan Allah sekali-kali tidak hendak menganiaya mereka, akan tetapi merekalah yang menganiaya diri mereka sendiri.

QS. Al Hijr (15) : 73
Maka mereka dibinasakan oleh suara keras yang mengguntur, ketika Matahari akan terbit.

Dalam cerita itu, tergambar betapa suara yang yang terkonsentrasi dengan intensitas tinggi bisa menghasilkan energi dahsyat yang menghancurkan. Kekuatannya bisa mengalahkan energi ikat kimiawi yang ada pada benda-benda yang dikenainya. Bahkan mungkin, kalau dikonsentrasikan lebih fokus lagi, bisa mengalahkan energi ikat molekulernya. Benda-benda itu bukan hanya hancur menjadi serpihan, melainkan terburai menjadi molekul-molekul penyusunnya.

Nah, gelombang ‘Makna’ bisa memiliki energi yang jauh lebih besar dari gelombang suara. Kalau gelombang suara saja bisa menghancurkan benda dan mematikan makhluk hidup, maka energi yang muncul dari gelombang ‘makna’ bisa menghancurkan gunung dan menjadikan orang mati bisa bicara.

Kenapa bisa demikian? Sebab yang ‘diserang’ oleh gelombang makna bukan pada struktur benda atau material kimiawi atau fisiknya, melainkan pada substansi dasar yang tersimpan di balik struktur benda.

Pada benda mati, substansinya ada pada ‘sesuatu’ yang menjadi peralihan antara benda dan energi. Sedangkan pada makhluk hidup, substansinya berada pada program-program genetiknya.

Seperti pernah saya sampaikan sebelumnya, bahwa substansi dasar benda di alam semesta ini sebenarnya bukanlah materi atau energi. Melainkan ‘sesuatu’ yang menjembatani materi dan energi. Sampai sekarang, ‘sesuatu’ itu memang belum terdeteksi sempurna.

Tapi, kecurigaan ke arah itu semakin besar. Pada skala sub atomik, partikel-partikel penyusun benda menunjukkan ukuran yang semakin kecil, dan semakin kecil. Atom yang dulu dianggap sebagai bagian terkecil dari benda, ternyata juga tersusun dari puluhan bahkan ratusan partikel.

Dan menariknya, kini partikel-partikel itu juga diketahui tersusun dari sesuatu yang berukuran lebih kecil lagi yang disebut Quark, semacam pilinan energi. Mulai terungkap juga, bahwa Quark itu juga tersusun dari sesuatu yang lebih kecil lagi, dan seterusnya.

Pada suatu ketika partikel yang masih bersifat materi, tiba-tiba lenyap sifat materinya dan berubah menjadi energi. Di ‘peralihan’ itulah sebenarnya substansi dasar keberadaan segala sesuatu. Materi dan energi hanyalah sekadar penampakan dari ‘sesuatu’ itu. Kadang tampak sebagai materi, kadang tampak sebagai energi.

Nah, gelombang Makna bekerja pada ‘sesuatu’ yang berada di peralihan antara materi dan energi tersebut. Maka, energi ini sebenarnya memiliki potensi yang lebih dahsyat dibandingkan dengan energi nuklir. Sebab energi nuklir bekerja pada struktur inti atom, yaitu energi ikat antara partikel-partikel penyusun atom. Sedangkan energi Makna bekerja pada bagian yang lebih halus lagi yaitu penyusun partikel-partikel. Atau ‘penyusun’ energi-energi.

Sementara itu, pada makhluk hidup, energi Makna bekerja pada sistem pemrograman yang ada di dalam inti sel. Sistem pemrograman itulah yang menjadi inti dari kehidupan. Jika program di dalam inti selnya memerintahkan proses-proses yang mengarah pada kehidupan, maka makhluk yang sudah mati pun bakal hidup kembali. Sebaliknya, jika program tersebut memerintahkan terjadinya proses-proses yang mengarah pada kematian, maka makhluk hidup pun bakal mengalami kematian.

Hal ini dikemukakan oleh Allah di dalam berbagai firmanNya. Bahwa penciptaan segala sesuatu dimulai dengan perintah : ‘kun fayakun’ (jadi, maka jadilah). Artinya, segala sesuatu memang dimulai dari energi informasi atau energi Makna yang tersimpan di dalam Perintah itu. Energi Penciptaan yang demikian dashyat itu tersimpan di dalam Makna kalimat ‘kun fayakun’

QS. Al A’raaf (7) : S4
Sesungguhnya Tuhan kamu ialah Allah yang telah menciptakan langit dan bumi dalam enam masa, lalu Dia bersemayam di atas Arsy. Dia menutupkan malam kepada siang yang mengikutinya dengan cepat, dan (diciptakan Nya pula) matahari, bulan dan bintang-bintang (masing-masing) tunduk kepada perintah Nya. Ingatlah, menciptakan dan memerintah hanyalah hak Allah. Maha Suci Allah, Tuhan semesta alam.

QS. Al Hajj (22) : 65
Apakah kamu tiada melihat bahwasannya Allah menundukkan bagimu apa yang ada di bumi dan bahtera yang berlayar di lautan dengan perintahNya. Dan Dia menahan (benda-benda) langit jatuh ke bumi, melainkan dengan izin-Nya? Sesungguhnya Allah benar-benar Maha Pengasih lagi Maha Penyayang kepada Manusia.

QS. Yasin (36) : 82
Sesungguhnya perintah-Nya apabila Dia menghendaki sesuatu hanyalah berkata kepadanya: “Jadilah!” maka teriadilah ia.

Ayat yang terakhir ini, sangat jelas mengatakan bahwa jika Allah ‘Menghendaki’ sesuatu, maka Dia cukup memberikan PerintahNya dengan kalimat “Kun’ (jadilah), maka jadilah ia. Itulah inti utama dari seluruh pemrograman yang tersimpan di dalam inti sel makhluk hidup, maupun yang tersimpan di dalam inti atom berupa ‘sesuatu’ yang menjadi peralihan antara materi dan energi.

Coba ingat perkembangan terakhir dari penemuan Brain Computer Interface (BCI), bahwa seseorang bisa mengoperasikan peralatan-peralatan elektronik hanya dengan kehendaknya saja, lewat sebuah program-program komputer.

Dalam skala yang lebih besar, itulah yang terjadi dengan alam semesta, yang dikendalikan oleh Allah. KehendakNya berjalan lewat sebuah ‘Komputer’ berupa bahasa ‘Pemrograman’ yang tersimpan di bagian-bagian elementer penyusun benda dan makhluk hidup di sekitar kita …

LONTE dan pesannya..




getir menyapaku dalam rona senja yang memerah
menyeretku kedalam gelapnya sudut-sudut malam
aku bagaikan sebutir pasir dilaut yang luas
terombang ambing tak tau arah tujuan
aku tak berdaya, aku begitu kecil dihadapmu tuhan
sebab inilah lakon hidupku
sebagai penjual kenikmatan sesaat
aku hina dina dimata mereka yang tak punya nurani
tapi aku mungkin lebih bermartabat
ya..aku lebih bermartabat dari seorang luna maisaroh, cut barucut ataupun dewi berisik.
Luna maisaroh bodohkah anda cinta kau dihianati diatas ranjang-ranjang
Cut barucut apa yang kau cari!!!..hingga miring kepala ini!
Dewi berisik….kehilangan nur tuhan dan sesat karenanya
Yang lembaga keagamaan pun dilawan
Sebentar lagi anda yang dilawan dan ditantang
Ya!! DIATAS SEBUAH RANJANG
Aku sudah muak tingkah polah para penghibur layar kaca
Negeri lelucon ini
Kehidupan mereka tak pernah kekurangan
Bergelimang harta ataupun penggemar
Apa yang patut kita contoh
Aku..tapi aku…
Aku hanya mencari sesuap nasi diatas kenistaan
Sebab itulah yang aku mampu.
Dan caraku tak pernah ada kelicikan ataupun sebuah tipu muslihat
Ataupun memperalat.
Aku apa adanya, dalam keluguan, dalam kebodohan dan kemiskinan
Entah kenapa hari ini aku begitu memikirkan masa depanku
Memikirkan arti hidup ini
Sampai kapankah semua ini akan berakhir
Jaman ini begitu menggila dalam kehancuran
Sebab seks seperti sebuah kacang goreng ataupun film kartun
Yang semua orang bebas menonton dan melakukan
Aku begitu kecewa dengan diriku dan dunia ini
Sobat jangan biarkan ini berlanjut
Biarkan aku yang sudah tergulung ombak ribuan kali
Dan tak mungkin bisa kembali
Aku hanya bisa berpesan
Jagalah keluargamu
Kuatkan keluargamu dengan iman
Dan jagalah barang-barangmu
Bukan barangmu yang ada didalam tas, ataupun kantong celana
Tapi barangmu yang ada dibalik celana dalam.

Thanks to para musisi jalanan,penyair jalanan.karena dari mereka banyak pelajaran
Mereka bagaikan sebutir emas dalam ribuan pasir dan kerikil.mereka tetaplah emas
Dan tak akan pernah menjadi pasir dan kerikil.teruslah berjuang sahabatku!!!
Puisi by :9.13.1.13 dan para penyair jalanan. Pena.malamku@gmail.com
copy paste boleh.tapi...
please jangan rubah isi maupun pembuatnya.
THX.

just remember this





Pada hari pernikahanku,aku membopong istriku. Mobil pengantin
berhenti didepan flat kami yg cuma berkamar satu. Sahabat2ku
menyuruhku untuk membopongnya begitu keluar dari mobil. Jadi
kubopong
ia memasuki rumah kami. Ia kelihatan malu2. Aku adalah seorang
pengantin pria yg sangat bahagia.

Ini adalah kejadian 10 tahun yg lalu. Hari2 selanjutnya berlalu
demikian simpel seperti secangkir air bening. Kami mempunyai
seorang
anak, saya terjun ke dunia usaha dan berusaha untuk menghasilkan
banyak uang. Begitu kemakmuran meningkat, jalinan kasih diantara
kami
pun semakin surut. Ia adalah pegawai sipil. Setiap pagi kami
berangkat kerja bersama2 dan sampai dirumah juga pada waktu yg
bersamaan. Anak kami sedang belajar di luar negeri. Perkawinan
kami
kelihatan bahagia. Tapi ketenangan hidup berubah dipengaruhi oleh
perubahan yg tidak kusangka2.

Dew hadir dalam kehidupanku.

Waktu itu adalah hari yg cerah. Aku berdiri di balkon dengan Dew
yg
sedang merangkulku. Hatiku sekali lagi terbenam dalam aliran
cintanya. Ini adalah apartment yg kubelikan untuknya.

Dew berkata , "kamu adalah jenis pria terbaik yg menarik para
gadis."
Kata2nya tiba-tiba mengingatkanku pada istriku. Ketika kami baru
menikah,istriku pernah berkata, "Pria sepertimu,begitu sukses,
akan
menjadi sangat menarik bagi para gadis." Berpikir tentang ini, aku
menjadi ragu2. Aku tahu kalo aku telah menghianati istriku. Tapi
aku
tidak sanggup menghentikannya. Aku melepaskan tangan Dew dan
berkata,
"Kamu harus pergi membeli beberapa perabot, O.K.?.Aku ada sedikit
urusan dikantor." Kelihatan ia jadi tidak senang karena aku telah
berjanji menemaninya. Pada saat tersebut,ide perceraian menjadi
semakin jelas dipikiranku walaupun kelihatan tidak mungkin.
Bagaimanapun,aku merasa sangat sulit untuk membicarakan hal ini
pada
istriku. Walau bagaimanapun ku jelaskan, ia pasti akan sangat
terluka. Sejujurnya,ia adalah seorang istri yg baik. Setiap malam
ia
sibuk menyiapkan makan malam. Aku duduk santai didepan TV. Makan
malam segera tersedia. Lalu kami akan menonton TV sama2. Atau,Aku
akan menghidupkan komputer,membayangkan tubuh Dew. Ini adalah
hiburan
bagiku.

Suatu hari aku berbicara dalam guyon, "Seandainya kita bercerai,
apa
yg akan kau lakukan?" Ia menatap padaku selama beberapa detik
tanpa
bersuara. Kenyataannya ia percaya bahwa perceraian adalah sesuatu
yg
sangat jauh dari ia. Aku tidak bisa membayangkan bagaimana ia akan
menghadapi kenyataan jika tahu bahwa aku serius.

ketika istriku mengunjungi kantorku, Dew baru saja keluar dari
ruanganku. Hampir seluruh staff menatap istriku dengan mata penuh
simpati dan berusaha untuk menyembunyikan segala sesuatu selama
berbicara dengan ia. Ia kelihatan sedikit curiga. Ia berusaha
tersenyum pada bawahan2ku. Tapi aku membaca ada kelukaan di
matanya.

Sekali lagi, Dew berkata padaku," He Ning, ceraikan ia, O.K.? Lalu
kita akan hidup bersama." Aku mengangguk. Aku tahu aku tidak boleh
ragu2 lagi. Ketika malam itu istriku menyiapkan makan malam, ku
pegang tangannya,"Ada sesuatu yg harus kukatakan." Ia duduk diam
dan
makan tanpa bersuara. Sekali lagi aku melihat ada luka dimatanya.
Tiba2 aku tidak tahu harus berkata apa. Tapi ia tahu kalo aku
terus
berpikir. "aku ingin bercerai", ku ungkapkan topik ini dengan
serius
tapi tenang. Ia seperti tidak terpengaruh oleh kata2ku, tapi ia
bertanya secara lembut,"kenapa?"
"Aku serius. " Aku menghindari pertanyaannya. Jawaban ini membuat
ia
sangat marah. Ia melemparkan sumpit dan berteriak kepadaku,"Kamu
bukan laki2!"

Pda malam itu, kami sekali saling membisu. Ia sedang menangis. Aku
tahu kalau ia ingin tahu apa yg telah terjadi dengan perkawinan
kami.
Tapi aku tidak bisa memberikan jawaban yg memuaskan sebab hatiku
telah dibawa pergi oleh Dew.

Dengan perasaan yg amat bersalah, Aku menuliskan surai perceraian
dimana istriku memperoleh rumah, mobil dan 30% saham dari
perusahaanku. Ia memandangnya sekilas dan mengoyaknya jadi
beberapa
bagian. Aku merasakan sakit dalam hati. Wanita yg telah 10 tahun
hidup bersamaku sekarang menjadi seorang yg asing dalam hidupku.
Tapi
aku tidak bisa mengembalikan apa yg telah kuucapkan.

Akhirnya ia menangis dengan keras didepanku,dimana hal tersebut
tidak
pernah kulihat sebelumnya. Bagiku, tangisannya merupakan suatu
pembebasan untukku. Ide perceraian telah menghantuiku dalam
beberapa
minggu ini dan sekarang sungguh2 telah terjadi ..

Pada larut malam,aku kembali ke rumah setelah menemui klienku. Aku
melihat ia sedang menulis sesuatu. Karena capek aku segera
ketiduran
.Ketika aku terbangun tengah malam, aku melihat ia masih menulis.
Aku
tertidur kembali. Ia menuliskan syarat2 dari perceraiannya: ia
tidak
menginginkan apapun dariku,tapi aku harus memberikan waktu sebulan
sebelum menceraikannya,dan dalam waktu sebulan itu kami harus
hidup
bersama seperti biasanya. Alasannya sangat sederhana: Anak kami
akan
segera menyelesaikan pendidikannya dan liburannya adalah sebulan
lagi dan ia tidak ingin anak kami melihat kehancuran rumah tangga
kami. Ia menyerahkan persyaratan tersebut dan bertanya,"Ning,
apakah kamu masih ingat bagaimana aku memasuki rumah kita ketika
pada
hari pernikahan kita?" Pertanyaan ini tiba2 mengembalikan beberapa
kenangan indah kepadaku. Aku mengangguk dan mengiyakan. "Kamu
membopongku dilenganmu", katanya, "jadi aku punya sebuah
permintaan,
yaitu kamu akan tetap membopongku pada waktu perceraian kita.
Dari
sekarang sampai akhir bulan ini, setiap pagi kamu harus
membopongku
keluar dari kamar tidur ke pintu." Aku menerima dengan senyum. Aku
tahu ia merindukan beberapa kenangan indah yg telah berlalu dan
berharap perkawinannya diakhiri dengan suasana romantis.

Aku memberitahukan Dew soal syarat2 perceraian dari istriku. Ia
tertawa keras dan berpikir itu tidak ada gunanya. "Bagaimanapun
trik
yg ia lakukan,ia harus menghadapi hasil dari perceraian ini," ia
mencemooh. Kata2nya membuatku merasa tidak enak.

Istriku dan aku tidak mengadakan kontak badan lagi sejak kukatakan
perceraian itu. Kami saling menganggap orang asing. Jadi ketika
aku
membopongnya dihari pertama, kami kelihatan salah tingkah. Anak
kami
menepuk punggung kami,"wah, papa membopong mama,mesra sekali."
Kata2nya membuatku merasa sakit. Dari kamar tidur ke ruang duduk,
lalu ke pintu, aku berjalan 10 meter dengan ia dalam lenganku. Ia
memejamkan mata dan berkata dengan lembut," mari kita mulai hari
ini,jangan memberitahukan pada anak kita." Aku mengangguk, merasa
sedikit bimbang.Aku melepaskan ia di pintu. Ia pergi menunggu bus,
dan aku pergi ke kantor.

Pada hari kedua, bagi kami terasa lebih mudah. Ia merebah di
dadaku,Kami begitu dekat sampai2 aku bisa mencium wangi di
bajunya.
Aku menyadari bahwa aku telah sangat lama tidak melihat dengan
mesra
wanita ini. Aku melihat bahwa ia tidak muda lagi.beberapa kerut
tampak di wajahnya.

Pada hari ketiga, ia berbisik padaku, "kebun diluar sedang
dibongkar.
Hati2 kalau kamu lewat sana."

Hari keempat,ketika aku membangunkannya,aku merasa kalau kami
masih
mesra seperti sepasang suami istri dan aku masih membopong
kekasihku
dilenganku.

Bayangan Dew menjadi samar.

Pada hari kelima dan enam, ia masih mengingatkan aku beberapa
hal,seperti,dimana ia telah menyimpan baju2ku yg telah ia setrika,
aku harus hati2 saat memasak, dll. Aku mengangguk. Perasaan
kedekatan
terasa semakin erat. Aku tidak memberitahu Dew tentang ini.

Aku merasa begitu ringan membopongnya.Berharap setiap hari pergi
ke
kantor bisa membuatku semakin kuat. Aku berkata
padanya,"kelihatannya
tidaklah sulit membopongmu sekarang."
Ia sedang mencoba pakaiannya, aku sedang menunggu untuk
membopongnya
keluar. Ia berusaha mencoba beberapa tapi tidak bisa menemukan yg
cocok. Lalu ia melihat,"semua pakaianku kebesaran." Aku
tersenyum.Tapi tiba2 aku menyadarinya sebab ia semakin kurus itu
sebabnya aku bisa membopongnya dengan ringan bukan disebabkan aku
semakin kuat. Aku tahu ia mengubur semua kesedihannya dalam hati.
Sekali lagi , aku merasakan perasaan sakit. Tanpa sadar ku sentuh
kepalanya. Anak kami masuk pada saat tersebut."Pa,sudah waktunya
membopong mama keluar"
Baginya,melihat papanya sedang membopong mamanya keluar menjadi
bagian yg penting. Ia memberikan isyarat agar anak kami
mendekatinya
dan merangkulnya dengan erat. Aku membalikkan wajah sebab aku
takut
aku akan berubah pikiran pada detik terakhir. Aku menyanggah ia
dilenganku, berjalan dari kamar tidur,melewati ruang duduk ke
teras.
Tangannya memegangku secara lembut dan alami. Aku menyanggah
badannya
dengan kuat seperti kami kembali ke hari pernikahan kami. Tapi ia
kelihatan agak pucat dan kurus, membuatku sedih.

Pada hari terakhir,ketika aku membopongnya dilenganku, aku
melangkah
dengan berat. Anak kami telah kembali ke sekolah. Ia berkata,
"sesungguhnya aku berharap kamu akan membopongku sampai kita tua."
Aku memeluknya dengan kuat dan berkata "antara kita saling tidak
menyadari bahwa kehidupan kita begitu mesra."
Aku melompat turun dari mobil tanpa sempat menguncinya. Aku takut
keterlambatan akan membuat pikiranku berubah. Aku menaiki tangga.
Dew
membuka pintu. Aku berkata padanya," Maaf Dew, Aku tidak ingin
bercerai. Aku serius." Ia melihat kepadaku, kaget. Ia menyentuh
dahiku."Kamu tidak demam." Kutepiskan tanganya dari dahiku "Maaf,
Dew, aku cuma bisa bilang maaf padamu, aku tidak ingin bercerai.

Kehidupan rumah tanggaku membosankan disebabkan ia dan aku tidak
bisa
merasakan nilai2 dari kehidupan,bukan disebabkan kami tidak saling
mencintai lagi. Sekarang aku mengerti sejak aku membopongnya masuk
ke
rumahku, ia telah melahirkan anakku. Aku akan menjaganya sampai
tua.
Jadi aku minta maaf padamu." Dew tiba2 seperti tersadar. Ia
memberikan tamparan keras kepadaku dan menutup pintu dgn kencang
dan
tangisannya meledak. Aku menuruni tangga dan pergi ke kantor.
Dalam
perjalanan aku melewati sebuah toko bunga, ku pesan sebuah buket
bunga kesayangan istriku. Penjual bertanya apa yg mesti ia tulis
dalam kartu ucapan. Aku tersenyum, dan menulis " Aku akan
membopongmu
setiap pagi sampai kita tua.."

C-I-N-T-A





Apaan sih ngomong2 "cinta" itu ? telapak tangan anda
berkeringat, hati anda deg-degan, suara anda nyangkut
di dalam tenggorokan anda?
Hal itu bukanlah cinta, tapi suka ...

Apakah tangan anda tidak dapat berhenti memegang dan
menyentuhnya?
Hal itu bukanlah cinta, tapi birahi ...

Apakah anda bangga dan selalu ingin memamerkannya
kepada semua orang?
Hal itu bukanlah cinta, tapi anda sedang mujur...

Apakah anda menginginkannya karena anda tahu dia akan
selalu di samping anda?
Hal itu bukanlah cinta, tapi kesepian ...

Apakah anda masih bersama dia karena semua orang
menginginkannya?
Hal itu bukanlah cinta, tapi kesetiaan ...

Apakah anda menerima pernyataan cintanya karena anda
tidak mau menyakiti hatinya?
Hal itu bukanlah cinta, tapi rasa kasihan ...

Apakah anda bersedia untuk memberikan semua yang anda
suka untuk dia?
Hal itu bukanlah cinta, tapi kemurahan hati ...

Apakah anda cemburu bila dia bicara dengan
lelaki/wanita lain ?
Hal itu bukanlah cinta, tapi takut kehilangan ...

Apakah anda mengatakan padanya bahwa dia adalah satu
satunya hal yang anda pikirkan?
GOMBAL ...

Apakah anda masih bersamanya karena campuran dari rasa
nyeri dan kegembiraan yang tidak dapat digambarkan
kata-kata? Itulah cinta ...

Apakah anda masih menerima kesalahannya karena hal itu
adalah bagian dari kepribadiannya?
Itulah cinta ...

Apakah anda tertarik pada orang lain, tapi masih
bersamanya dengan setia?
Itulah cinta ...

Apakah anda rela memberikan hati anda, kehidupan anda,
dan kematian anda?
Itulah cinta ...

Apakah hati anda tercabik bila dia sedang sedih?
Itulah cinta ...

Apakah anda menangis untuk kepedihannya biarpun dia
cukup tegar?
Itulah cinta ...

Apakah anda ikut terluka bila dia sedang sakit?
Itulah cinta ...

Apakah anda selalu ingin menyentuhnya, memeluknya
karena anda sayang kepadanya?
Itulah cinta ...

Apakah matanya melihat hati anda yang sesungguhnya dan
menyentuh jiwa anda secara dalam sekali sampai terasa nyeri?
Itulah cinta ...

Cinta memang merupakan sesuatu yg ABSURD and
Unexplain, tapi yg terpenting mencintailah karena itu
adalah sesuatu yang dianugerahi oleh TUHAN Terimalah
pasangan anda dgn segala kekurangan dan kelebihannya.
Cinta itu harus saling memberi dan menerima dgn segala
keikhlasan hati





ada apa dengan cinta

Ohhhh inikah cinta cinta pada jumpa pertama dengan dirinya.

cinta dan waktu





Tersebutlah, di suatu pulau kecil, tinggallah berbagai macam benda-benda
abstrak. Ada Cinta, Kesedihan, Kekayaan, Kegembiraan dan sebagainya.
Mereka hidup berdampingan dengan baik. Namun suatu ketika, datang badai
menghempas dan air laut tiba-tiba naik dan akan menenggelamkan pulau itu. Semua
penghuni pulau cepat-cepat berusaha menyelamatkan diri.

Cinta sangat kebingungan sebab ia tidak dapat berenang dan tak mempunyai
perahu. Ia berdiri di tepi pantai mencoba mencari pertolongan. Sementara
itu air makin naik membasahi kaki Cinta.

Tak lama Cinta melihat Kekayaan sedang mengayuh perahu. "Kekayaan!
Kekayaan! Tolong aku!" teriak Cinta.

"Aduh! Maaf, Cinta!" kata Kekayaan, "perahuku telah penuh dengan harta
bendaku. Aku tak dapat membawamu serta, nanti perahu ini tenggelam.
Lagipula tak ada tempat lagi bagimu di perahuku ini."

Lalu Kakayaan cepat-cepat mengayuh perahunya pergi. Cinta sedih sekali,
namun kemudian dilihatnya Kegembiraan lewat dengan perahunya.
"Kegembiraan! Tolong aku!", teriak Cinta. Namun Kegembiraan terlalu gembira karena ia
menemukan perahu sehingga ia tak mendengar teriakan Cinta.

Air makin tinggi membasahi Cinta sampai ke pinggang. Ia kian panik. Tak
lama lewatlah Kecantikan. "Kecantikan! Bawalah aku bersamamu!", teriak Cinta.

"Wah, Cinta, kamu basah dan kotor. Aku tak bisa membawamu ikut. Nanti kamu
mengotori perahuku yang indah ini," sahut Kecantikan.

Cinta sedih sekali mendengarnya. Ia mulai menangis terisak-isak. Saat itu
lewatlah Kesedihan. "Oh, Kesedihan, bawalah aku bersamamu," kata Cinta.

"Maaf, Cinta. Aku sedang sedih dan aku ingin sendirian saja..." kata
Kesedihan sambil terus mengayuh perahunya.

Cinta putus asa. Ia merasakan air makin naik dan akan menenggelamkannya.
Pada saat kritis itulah tiba-tiba terdengar suara, "Cinta! Mari cepat naik
ke perahuku!"

Cinta menoleh ke arah suara itu dan melihat seorang tua dengan perahunya.
Cepat-cepat Cinta naik ke perahu itu, tepat sebelum air menenggelamkannya.
Di pulau terdekat, orang tua itu menurunkan Cinta dan segera pergi lagi.
Pada saat itu barulah Cinta sadar bahwa ia sama sekali tidak mengetahui
siapa orang tua yang menyelamatkannya itu. Cinta segera menanyakannya
kepada seorang penduduk tua di pulau itu, siapa sebenarnya lelaki tua tadi.

"Oh, orang tua tadi? Dia adalah Waktu." kata orang itu.

"Tapi, mengapa ia menyelamatkanku? Aku tak mengenalnya. Bahkan teman-teman
yang mengenalku pun enggan menolongku" tanya Cinta heran.

"Sebab," kata orang itu, "hanya Waktu-lah yang tahu berapa nilai
sesungguhnya dari Cinta itu ..."

dijalan mana anda menikah





Dijalan Mana Anda Menikah?

Kupeluk ia dengan sepenuh-penuh rindu
Namun terobatikah rindu setelah itu?
Kukecup bibirnya demi melepaskan tuntutan gejolak hati
Namun ia semakin menjadi-jadi
Sepertinya kegelisahan jiwa tak bisa terobati
Kecuali jika kedua nyawa ini bertemu (dalam ikatan suci)
"Ibnu Ar Rumi"

Yang terpenting dari setiap perbuatan ialah niatnya, "Bahwasanya semua amal itu tergantung niatnya, dan bahwasanya apa yang diperoleh oleh seseorang adalah sesuai dengan apa yang diniatkannya..." (HR. Bukhari dan Muslim). Kalau niat anda bukan untuk beribadah kepada Allah dan untuk menegakkan syari'at Islam berdasarkan Al Qur'an dan Sunnah Rasulullah, berhentilah membaca dan temukan dahulu niat yang tulus ikhlas tersebut !!!

"Tidaklah Rasulullah saw dihadapkan pada pilihan antara dua hal, kecuali beliau mengambil yang lebih mudah, asalkan bukan dosa" (HR. Bukhari dan Muslim)

"Barang siapa telah mempunyai kemampuan untuk menikah kemudian ia tidak menikah maka dia bukan termasuk umatku"(HR. Thabrani dan Baihaqi)

Al Hafizh Ibnu Hajar berkata" Para ulama membagi orang dalam perkawinan menjadi beberapa macam. Pertama orang yang sudah berkeinginan untuk menikah dan mampu membiayai kehidupan serta merasa khawatir terhadap dirinya (akan terjerumus ke dalam perbuatan tercela jika tidak menikah), maka orang ini dianjurkan (disunnahkan) untuk menikah menurut semua ulama, dan dari madzhab Hambali dalam salah satu riwayat menambahkan bahwa dia wajib menikah".

"Dan nikahkanlah orang yang sendirian di antara kamu, dan orang-orang yang layak nikah di antara hamba-hamba sahayamu yang perempuan. Jika mereka miskin, Allah akan memampukan mereka dengan karuniaNya, dan Allah Maha Luas pemberianNya lagi Maha Mengetahui" (An Nur: 32)

"Dan bahwa (yang Kami perintahkan) ini adalah jalanKu yang lurus, maka ikutilah dia; dan janganlah kamu mengikuti jalan-jalan (yang lain), karena jalan-jalan itu menceraiberaikan kamu dari jalanNya. Yang demikian itu diperintahkan Allah kepadamu agar kamu bertaqwa" (Al An'am: 153)

Jika ingin mendapat pasangan yang baik, jadikan diri baik terlebih dahulu. Jika ingin mendapatkan istri yang salehah, jadikan diri anda saleh terlebih dahulu, dan sebaliknya. Bagaimana anda menuntut istri anda sekualitas Fatimah, sedangkan anda sendiri tidak sekapasitas Ali ? Bagaimana mungkin anda berharap istri anda setabah Sarah dan Hajar, sedangkan anda tidak sekokoh Ibrahim as ?

"Wanita-wanita yang keji adalah untuk laki-laki yang keji, dan laki-laki yang keji adalah untuk wanita yang keji (pula). Dan wanita-wanita yang baik adalah untuk laki-laki yang baik, dan laki-laki yang baik adalah untuk wanita-wanita yang baik (pula)" (An Nur: 26)

Persiapan-persiapannya :

Jika anda laki-laki, ada kesiapan dalam diri anda untuk bertindak sebagai qawam dalam RT, berfungsi sebagai bapak bagi anak-anak yang akan lahir nantinya, bisa menanggung segala beban-beban yang disebabkan oleh karena posisi anda sebagai suami dan bapak, mampu memberikan kepuasan optimal kepada istrinya dalam hak istimta' ."Dan kalian wajib memberikan nafkah kepada mereka (istri-istri) dan memberi pakaian secara ma'ruf" (HR Muslim), mampu menyandang status sosial yang tadinya lajang dia masih menjadi bagian dari keluarga orang tuanya, setelah menikah mereka mulai dihitung sebagai keluarga tersendiri, dan masih banyak yang lainnya.

Jika anda perempuan, ada kesiapan untuk membuka ruang baru bagi intervensi seorang mitra bernama suami, kesiapan untuk mengurangi sebagian otoritas atas dirinya sendiri lantaran tunduk pada prinsip syura dan ketaatan pada suami, kesiapan untuk hamil, melahirkan dan menyusui. Siap menanggung beban-beban baru yang muncul akibat hadirnya anak, dan masih banyak yang lainnya.

"Sembahlah Allah dan janganlah kamu mempersekutukan sesuatu. Dan berbuat baiklah terhadap orang tua, kerabat-kerabat, anak-anak yatim, orang-orang miskin, tetangga yang dekat dan tetangga yang jauh, teman sejawat, ibnu sabil, dan hamba sahayamu. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong dan membangga-banggakan dirinya (An Nisa: 36)

Yaa Allah, sesungguhnya hambaMu ini memohon kepadaMu dengan IlmuMu pilihan yang paling tepat, hambamu ini memohon kekuatan kepadaMu dengan ke Maha KekuasaanMu, hambaMu memohon KaruniaMu yang besar. Sesungguhnya Engkau Maha Kuasa, sedangkan hambaMu ini tidak kuasa, Engkau Maha Mengetahui sedangkan hambaMu ini tidak mengetahui, dan Engkau yang mengetahui perkara yang Ghaib
Yaa Allah, apabila Engkau mengetahui apabila perkara ini baik bagi agama hamba-hambaMu, dan baik akibatnya bagi diri hamba-hambaMu ini di dunia maupun di akhirat, maka tetapkanlah dan mudahkanlah. Sesungguhnya apabila Engkau mengetahui bahwa perkara ini buruk bagi agama hamba-hambaMu, dan buruk akibatnya bagi hamba-hambaMu ini di dunia maupun di akhirat, maka jauhkanlah perkara ini dari hamba-hambaMu dan jauhkanlah diri hamba-hambaMu ini darinya. Tetapkanlah kebaikan untuk hamba-hambaMu dimanapun hamba-hambaMu ini berada, dan jadikanlah hamba-hambaMu ini ridha menerimanya... (HR. Bukhari)

Untuk para muslim dan muslimah yang belum berkeluarga. Ingat ! Menikah itu sunnah Rasulullah, jika engkau miskin Allah akan memampukanmu dengan karuniaNya
 

light of dream Copyright © 2009 Flower Garden is Designed by Ipietoon for Tadpole's Notez Flower Image by Dapino